![]() |
Ilustrasi pekerja Jepang (pexels.com/Will Wright) |
Bekerja di luar negeri menjadi impian banyak orang, salah satu negara penerima Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah Jepang. Banyak yang mengira bahwa untuk bekerja ke Jepang harus melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Padahal, bekerja di Jepang bisa melalui jalur mandiri.
"Sebenarnya, tidak ada perbedaan administrasi antara berangkat ke Jepang lewat LPK atau jalur mandiri. Hanya saja, kalau terjadi masalah di Jepang, pihak LPK yang akan membantu."
1. Tentukan pekerjaan terlebih dahulu
Perawat lansia (caregiving): membantu kebutuhan harian lansia.
Kebersihan gedung (building cleaning): melakukan pembersihan dan perawatan gedung.
Peralatan dan Suku Cadang Mesin (machine parts and tooling): pembuatan komponen dan perkakas mesin industri.
Mesin Industri (industrial machinery): instalasi, operasi, dan pemeliharaan mesin industri.
Elektronik (electronics): perakitan dan produksi perangkat elektronik.
Konstruksi (construction): pekerjaan sipil, pertukangan, instalasi listrik dan pipa.
Perbaikan dan pembuatan kapal (shipbuilding and marine): konstruksi dan perbaikan kapal serta mesin laut.
Perawatan mobil (automobile maintenance): inspeksi, servis, dan perbaikan kendaraan bermotor.
Penerbangan (aviation): pemeliharaan pesawat dan layanan ground handling.
Perhotelan (lodging): manajemen front office, housekeeping, F&B di hotel atau penginapan ryokan.
Pertanian (agriculture): budidaya tanaman, peternakan, perikanan, dan budidaya laut.
Manufaktur makanan dan minuman (food and beverage manufacturing): perencanaan produksi, pengolahan bahan baku, operasional pabrik makanan/minuman.
Jasa Makanan/Restoran (food service): pelayanan pelanggan, memasak, manajemen inventori di restoran.
- Pembuatan Bahan dan Produk Industri (materials processing industry): pengecoran dan pembentukan logam.
2. Persyaratan
Selain umur dan ijazah calon perkerja wajib bisa berbahasa Jepang minimal tingkat JLPT N4 atau JFT-Basic A2. Setelah itu Anda harus lolos Tokutei Ginou Gijutsu Shiken (ujian kemampuan teknis) untuk lanjut berangkat ke Jepang. Ujian sebagian besar bidang bisa di Indonesia, untuk bidang lain yang tidak bisa di Indonesia harus dilakuakan diluar negeri.
3. Cari pekerjaan
4. Estimasi Biaya
- Kursus bahasa Jepang hingga N4: Rp 3 juta- Rp 8 juta.
- Ujian JFT-Basic A2: Rp 400 ribu.
- Ujian kemampuan: Rp 500 ribu.
- Reservasi ujian : Rp 500 ribu.
- Tes kesehatan: Rp 1,1 juta.
- Visa dan dokumen : paspor Rp350.000, visa SSW (JVAC) ~Rp600.000, BPJS Ketenagakerjaan (E-KTKLN) ~Rp350.000.
- Tiket pesawat Jepang: ~Rp5.000.000.
- Biaya hidup awal: uang saku awal di Jepang sekitar Rp10.500.000 (uang muka apartemen, kebutuhan awal)
Komentar
Posting Komentar